Sabtu, 13 September 2014

80 Siswa SMA Terbuka 5 Depok Ikuti Psikotes

   
     Sabtu 06 September 2014 Delapan puluh siswa/i sekolah gratis SMA Terbuka 5 Depok mengikuti psikotes yang diadakan di SMAN 5 Depok untuk siswa kelas X . Kedelapan puluh siswa/i tersebut berasal dari TKB Generasi Harapan , TKB Cinangka dan TKB Jabon Mekar . Kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk mengenali potensi para siswa . 
       Sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peranan besar dalam mendukung pembangunan nasional, maka siswa diharapkan dapat menjadi sumber daya yang berkualitas, tidak hanya cerdas, tapi juga kreatif, produktif, bermoral luhur, mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan kehidupan yang bermacam ragam serta memiliki keimanan dan ketaqwaan sesuai agama dan kepercayaannya masing masing. Kualitas siswa banyak dipengaruhi oleh lingkungan anak, termasuk cara pendidikan yang diperoleh mulai dari orang tua, lingkungan serta gurunya yang sangat berpengaruh besar dalam membentuk kepribadian anak.
           Guru memiliki peranan yang sangat besar untuk dapat meningkatkan kempuan dan kecerdasan para siswa. Hal ini sekaligus merupakan tantangan bagi guru. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
            Di Era Globalisasi orang tua dan guru hendaklah dapat mengimbangi proses pendidikan dengan kebutuhan serta bakat kemampuan siswa yang hakiki. Oleh sebab itu, dalam usaha mengenal dan menggali potensi anak, sangat diperlukan media pengukuran untuk mengetahui potensi anak lebih lanjut.  Psikotes merupakan analisa yang dilakukan untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tujuan dari dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengukur berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan orang secara mental dan faktor-faktor yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, gaya belajar, minat dan bakat, serta inteligensi.
              

Tujuannya adalah untuk mengukur Tingkat Kecerdasan Dasar, Bakat, Minat dan Kepribadian siswa serta Kelanjutan Studi, Mengenali kelemahan dan kelebihan masing-masing aspek psikologis pada setiap diri siswa, Mengidentifikasi metode pengembangan untuk meningkatkan potensi siswa, Menelusuri kesalahan belajar dan pengarahan selanjutnya (Bimbingan Konseling), serta Mengukur kemajuan prestasi sekolah maupun prestasi umum siswa.
      Sedangkan dalam Undang–Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan khususnya pada pasal 45 disebutkan bahwa: “Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal serta menjadi sumber daya yang berkualitas”. Pendidikan di sekolah seyogyanya tidak semata-mata pemberian ilmu pengetahuan, tetapi secara luas juga dimaksudkan untuk pembentukan kepribadian, watak dan moral. Sikap dan perilaku guru amat besar pengaruhnya terhadap suasana pendidikan, sehingga dapat mendukung perkembangan perilaku dan mental emosional anak, agar mereka mampu menghadapi tantangan dalam kehidupan dan berkembang menjadi sumber daya yang berkualitas. Untuk itu guru perlu dibekali berbagai pengetahuan antara lain, ilmu perkembangan psikologi anak didik, pengetahuan dan keterampilan guru dalam mendidik juga  harus disesuaikan dengan kebutuhan remaja tersebut.

     Pemeriksaan yang menggunakan prinsip-prinsip psikologi untuk mengukur potensi psikologis seseorang (mental ability) dikaitkan dengan Kriteria tertentu. Psikotes adalah tes yang dilakukan untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes ini dapat berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang. Tujuan dari dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengukur berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan orang secara mental dan factor-faktor yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, dan intelegensi. Jadi sederhananya, psikotes adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui gambaran seseorang mulai dari kemampuan kognitifnya, kondisi emosinya, kecenderungan-kecenderungan sikap dan hal-hal yang mempengaruhi kecenderungan tersebut. Jadi dalam psikotes, kemampuan yang diukur tidak melulu terkait dengan IQ seseorang. Selain tes IQ ada juga tes kepribadian. Dari integrasi tes-tes tersebut, maka akan diperoleh gambaran mengenai orang yang dites dan diharapkan dapat memberikan masukan dalam menentukan berbagai macam kebijakan pendidikan. Kegunaan psikotes untuk mengetahui potensi psikologis seseorang (kecerdasan, stabilitas emosi, sosiabilitas, sikap kerja atau kecenderungan-kecenderungan lainnya) dalam menghadapi suatu situasi/pekerjaan.
Tujuan nya adalah
·   Mengukur Tingkat Kecerdasan Dasar, Bakat, Minat dan Kepribadian siswa serta Kelanjutan Studi
·     Mengenali kelemahan dan kelebihan masing-masing aspek psikologis pada setiap diri siswa
·     Mengidentifikasi metode pengembangan untuk meningkatkan potensi siswa
·     Menelusuri kesalahan belajar dan pengarahan selanjutnya (Bimbingan Konseling)
·     Mengukur kemajuan prestasi sekolah maupun prestasi umum
·     Melengkapi data agar lebih akurat untuk sekolah/ guru pembimbing dan orang tua
·     Membantu siswa dalam memilih sekolah lanjutan.

0 comments:

Posting Komentar