Rabu, 20 Agustus 2014

Pembukaan TKB Jabon Mekar Parung




     Sabtu 16 Agustus 2014 , Tim pengelola Sekolah gratis SMA Terbuka Depok membuka tempat kegiatan belajar ( TKB ) baru di Desa Jabon Mekar RT 01 RW 04 Komp UT Kecamatan Parung Bogor .Pembukaan TKB ini sangat diperlukan oleh warga masyarakat karena tingginya angka putus sekolah didesa Jabon Mekar dan sekitarnya . Sebenarnya dijalan Raya Parung Bogor banyak Sekolah Menengah Atas bahkan ada yang bertaraf  internasional akan tetapi masyarakat yang kurang mampu menyebabkan mereka tidak bisa menyekolahkan anak - anak nya.
    Ketua RT 04 RW 01 sangat berterima kasih atas pembukaan TKB SMA Terbuka ini karena bisa menanggulangi siswa putus sekolah dan akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan akan berkoordinasi dengan pihak Kelurahan untuk bisa lebih optimal lagi dalam penerimaan siswa baru .
     Sementara itu Bapak Rustam selaku pemilik tempat yang digunaka sebagai TKB menyatakan bahwa keberadaan SMA Terbuka secara legalitas resmi dari pemerintah karena beliau sebagai mantan salah satu Dekan di Universitas Terbuka sudah memahami tentang sistem pendidikan terbuka yang dapat dikelola secara lebih luwes. Dalam kesmpatan tersebut Bapak Rustam juga menawarkan nantinya kalau diperlukan bisa membuka kelompok belajar untuk mahasiswa Universitas Terbuka .
       Bapak Octavianus sebagai penanggung jawab TKB merasa bahagia karena impiannya untuk bisa membantu masyarakat yang kurang mampu agar bisa terus sekolah bisa terwujud, Alhamdulillah sampai hari ini sudah ada 22 siswa dan akan terus bertambah seiiring sosialisasi yang akan dilakukan .

Senin, 11 Agustus 2014

Belanja Bareng Yatim PKPU - SMA Terbuka Depok



          Kamis 24 Juli 2014 Sekolah gratis SMA Terbuka Depok mendapat kepercayaan dari Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU untuk mengirim anak yatim yang ada disekitar lingkungan sekolah untuk mengikuti kegiatan Belanja Bareng Yatim di TIP TOP Depok .
           Program ini terdiri dari kegiatan pemberian kebutuhan makanan, pakaian hingga kebutuhan psikologis anak-anak yatim. Program ini dikemas dalam berbagai kegiatan yang menarik, antara lain Belanja Bersama Yatim (BBY) dan Wisata Yatim. BBY dapat dilaksanakan dalam 2 variasi, yaitu belanja kebutuhan pangan dan belanja kebutuhan sandang.
Bantuan terdiri dari: Kaos, Konsumsi, Transport dan Voucher Belanja
            Melalui program Belanja Bareng Yatim (BBY) yang dipusatkan di TIP TOP Depok ini anak yatim diberikan kesempatan memilih sendiri apa saja kebutuhan lebaran mereka sehingga dapat merasakan kegembiraan sama seperti anak lainnya yang memiliki kedua orang tua.
Kegembiraan terlihat pada anak-anak peserta Belanja Bareng Yatim yang digelar Kamis (24/7/2014).
            Panitia BBY di Tip Top Depok , Bapak Anton mengajak semua pihak agar memiliki kepedulian terhadap anak yatim. Apalagi di dalam bulan Ramadhan dan menghadapi Idul Fitri menjadi tugas kaum muslimin membahagiakan mereka. “Untuk itu atas nama lembaga mengungkapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mempercayakan donasinya kepada PKPU,” katanya. 
             Pengelola sekolah gratis SMA Terbuka Depok, Bapak Kurnia berharap program ini bisa terus berlanjut sehingga keberadaan SMA Terbuka Depok bisa semakin dirasakan manfaatnya tidak hanya siswa tapi juga masyarakat sekitar sekolah . 
            

Baksos MOPDB 2014 SMA 5 Depok


     Senin 21 Juli 2014 , Osis SMAN 5 Depok menyalurkan bantuan bakti sosial untuk relawan guru sekolah gratis SMA Terbuka Depok TKB Cinangka , bantuan ini merupakan salah satu program Masa Orientasi Peserta Didik Baru ( MOPDB ) Tahun Pelajaran 2014 - 2015 , https: //twiter.com//osis5dpk

Sosialisasi Kurikulum 2013


     Kamis 19 Juni 2014 Sekolah Induk SMA Terbuka Depok ( SMAN 5 Depok ) dan Pengawas SMA mengadakan kegiatan sosialisasi kurikulum 2013 bertempat di ruang multimedia SMA 5 Depok . Kepala SMAN 5 Depok Bapak Sahadi, S.Pd dalam sambutannya berharap pengelola SMA Terbuka Depok TKB Cinangka dan TKB Generasi Harapan serta para relawan guru bisa secara bertahap melaksanakan kurikulum 2013 .
      Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka.Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.
     Pengetahuan dalam kurikulum 2013 sama seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya, yaitu penekanan pada tingkat pemahaman siswa dalam pelajaran. Nilai dari aspek pengetahuan bisa didapat dari Ulangan Harian, Ujian Tengah/Akhir Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas. Pada kurikulum 2013, Pengetahuan bukan aspek utama seperti pada kurikulum-kurikulum sebelumnya.
     Keterampilan merupakan aspek baru dalam kurikulum di Indonesia. Keterampilan merupakan penekanan pada skill atau kemampuan. misalnya adalah kemampuan untuk mengemukakan pendapat, berdiksusi/bermusyawarah, membuat laporan, serta berpresentasi. Aspek Keterampilan merupakan salah satu aspek penting karena hanya dengan pengetahuan, siswa tidak dapat menyalurkan pengetahuan tersebut sehingga hanya menjadi teori semata.
        Aspek sikap merupakan aspek tersulit untuk dinilai. Sikap meliputi sopan santun, adab dalam belajar, absensi, sosial, dan agama. Kesulitan penilaian dalam aspek ini karena guru tidak setiap saat mengawasi siswa-siswinya. Sehingga penilaian tidak begitu efektif.
           Laporan Belajar atau Rapor pada Kurikulum 2013 ditulis berdasarkan Interval serta dihapuskannya sistem ranking. Hal ini dilakukan untuk meredam persaingan antar siswa. Penilaian pada Rapor kurikulum 2013 dibagi kedalam 3 kolom yaitu Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap. Setiap kolom nilai (Pengetahuan dan Keterampilan) dibagi lagi menjadi 2 kolom yaitu kolom angka dan kolom huruf, setiap kolom diisi menggunakan nilai interval.