Sabtu, 29 November 2014

Sekolah gratis SMA TERBUKA 5 DEPOK Mendapatkan Bantuan Peralatan Olah Raga



            Minggu 23 November 2014 Sekolah gratis SMA TERBUKA 5 DEPOK menerima bantua peralatan olah raga dari SMAN 5 Depok , bantuan tersebut berupa raket , bola basket , bola voly dan bola futsal . Kegiatan olah raga seluruh siswa dan guru dilaksanakan setiap hari minggu dilapangan olah raga SMAN 5 Depok . Olah raga yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik. 

Selasa, 25 November 2014

Bank Sampah sekolah gratis SMA Terbuka Depok









          Selasa 25 November 2014 , Sebagai salah satu wujud memelihara lingkungan sekolah gratis mengadakan program Bank Sampah untuk menanggulangi masalah sampah dan mendidik para siswa agar terbiasa mengolah sampah . Andi Murpi dan Riki Andika siswa kelas XII IPS 4 sebagai koordinator Bank Sampah mengatakan sampah yang dikelola dengan baik akan banyak manfaatnya baik untuk lingkungan maupun dari segi ekonomi dan .

          Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh koordinator . Penyetor adalah siswa SMA Terbuka Depok.
         Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan sekolah akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi orang tua siswa.
       Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah di sekitar lingkunga sekolah. Tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis.
      

Minggu, 23 November 2014

SMA Terbuka Depok mendapatkan bantuan seragam batik




          Senin 24 November 2014 Siswa Sekolah gratis Yatim dan Dhuafa SMA Terbuka Depok mendapat bantuan seragam batik dari sekolah induk SMAN 5 Depok , anggaran bantuan seragam ini berasal dari bantuan pemerintah untuk keperluan penunjang kegiatan belajar dan mengajar . Seragam ini dipergunakan pada hari rabu dan kamis setiap minggunya . Kurnia Rahman selaku pengelola SMA Terbuka Depok berharap dengan adanya bantuan seragam ini para siswa bisa lebih bersemangat lagi dalam mencari ilmu karena Pemerintah dan Sekolah Induk sudah memberi banyak dukungan kepada para siswa untuk tetap bisa bersekolah .

Rabu, 19 November 2014

125 Siswa SMA TERBUKA DEPOK ikuti sosialisasi program Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP Kementrian Keuangan RI





            Selasa 18 November 2014 125 siswa/i sekolah gratis yatim dan dhuafa SMA Terbuka Depok mengikuti sosialisasi program Beasiswa Pendidikan Indonesia dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementrian Keuangan Republik Indonesia bertempat di ruang auditorium SMAN 5 Depok di Perumahan Rivaria Sawangan . Dalam kegiatan ini para siswa diperkenalkan beberapa perguruan tinggi negeri dan prosedur pengajuan beasiswa . Ibu Marcella sebagai salah satu perwakilan LPDP menyatakan tahun ini ada 50.000 beasiswa yang digulirkan pemerintah dan semoga siswa SMA Terbuka Depok bisa mendapatkan program Beasiswa Pendidikan Indonesia tahun ini .

     Amandemen keempat UUD 1945 mewajibkan negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari APBN sejak lebih dari sepuluh tahun lalu. Setelah lima tahun, dalam rangka memenuhi amanat konstitusi, pemerintah mulai mengalokasikan anggaran untuk kepentingan pendidikan tersebut melalui APBN-P 2010.
     Tahun 2010, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berinisiatif menyisihkan alokasi dana pendidikan tersebut ke dalam poin Dana Pengembangan Pendidikan Nasional melalui UU Nomor 2 tahun 2010 tentang APBN-P 2010. Undang-undang yang sama juga menetapkan bentuk dana kelolaan berupa endowment fund (dana abadi).
Setelah sekitar dua tahun dikelola oleh Pusat Investasi Pemerintah melalui KMK Nomor 490 tahun 2010, Menteri Keuangan Agus Martowardoyo menyusun tim kerja untuk persiapan pembentukan lembaga pengelola dana abadi tersebut pada November 2011. Diadakan pula kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama guna mengintegrasikan pengelolaan dana pendidikan ini.
Pada 28 Desember 2011, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan dibentuk sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Keuangan melalui PMK Nomor 252 tahun 2010. LPDP kemudian ditetapkan sebagai sebuah lembaga berbentuk Badan Layanan Umum pada 30 Januari 2012 setelah disahkannya KMK Nomor 18 tahun 2012.
Visi
Menjadi lembaga pengelola dana terbaik di tingkat regional untuk mempersiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan.

Misi

  • Mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan Indonesia melalui pembiayaan pendidikan.
  • Mendorong riset strategis dan/atau inovatif yang implementatif dan menciptakan nilai tambah melalui pendanaan riset.
  • Menjamin keberlangsungan pendanaan pendidikan bagi generasi berikutnya melalui pengelolaan dana abadi pendidikan yang optimal.
  • Sebagai last resort, mendukung rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam melalui pengelolaan dana cadangan pendidikan.

Tujuan, Fokus & Program LPDP

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan mengarahkan segenap usahanya guna mencetak pemimpin masa depan yang tersebar di berbagai bidang. Pengelolaan dana abadi pendidikan ini bertujuan menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi mendatang sebagai pertanggungjawaban antargenerasi. Selain itu, LPDP juga bertujuan mengantisipasi keperluan rehabilitasi pendidikan yang rusak akibat bencana.
LPDP berfokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia di berbagai bidang yang menunjang percepatan pembangunan Indonesia. Beberapa di antara prioritas yang menjadi fokus LPDP antara lain; teknik, sains, pertanian, hukum, ekonomi, keuangan, kedokteran, agama, serta sosial-budaya.