Jumat 20 September 2018 Pengelola sekolah gratis SMA Terbuka 5 Depok TKB Cinangka kunjungi Wingko Singkong Niknok di Pasir Putih Sawangan, kunjungan ini merupakan bagian dari program kemandirian untuk para siswa. Rencananya SMA Terbuka Cinangka akan menjadi salah satu mitra pemasaran sebagai media pembelajaran siswa dalam praktik wirausaha.
Wingko merupakan kue yang digemari berbagai usia, mulai anak-anak sampai dewasa. Kue ini memiliki ciri khas rasa yang manis dan legit. Semakin banyak masyarakat yang menyukai wingko, membuat pengusaha melihat peluang usaha untuk mengembangkan usaha ini.
Kejelian itu membuat Ahmad Afandi, pemilik Maidah Food membuat produk wingko singkong NikNok. Ia memberikan unsur baru yaitu bahan yang dipakai di produk olahannya. Jika selama ini wingko umumnya menggunakan bahan dasar terigu, Fandi, begitu ia akrab disapa menggunakan singkong sebagai bahan dasar pembuatan wingko.
“Awalnya hanya ingin membuat camilan
anak di rumah, tetapi lama kelamaan banyak tetangga yang datang dan
alhamdulillah sekarang tanggapan sekitar sangat baik sekali,” ujar
pemilik Maidah Food tersebut.
Pemilihan bahan dasar berupa singkong merupakan penerapan program yang sedang dicanangkan Pemerintah Kota Depok yaitu mensyaratkan bahan pangan lokal. Oleh karena itu, wingko singkong NikNok kemudian menjadi oleh-oleh khas Depok.
Wingko singkong NikNok dirintis Afandi sejak tahun 2009. Awalnya, singkong ini hanya untuk konsumsi
sendiri, namun lama kelamaan banyak dipesan untuk acara-acara, misalnya
arisan tetangga dan pesanan lain yang datang dari teman atau kerabat.
Karena banyak yang tertarik dengan wingko singkong itu, akhirnya pada
tahun 2013 ia memutuskan untuk memproduksi secara massal.
“Sebelum 2013 saya membuat wingko
hanya berdasarkan pesanan yang masuk saja, tetapi setelah tahun 2013
saya putuskan untuk lebih serius menekuni bisnis nya dan saya pun
langsung produksi banyak. Jadi kapanpun pembeli ingin mencicipi wingko
singkong telah tersedia,” urai nya.
Wingko singkong ini terdiri dari
empat varian rasa yaitu full keju, full coklat, coklat keju dan kismis
keju. Dikemas dengan ukuran 10×20 cm dan dihargai Rp 35.000.
Untuk saat ini, usaha wingko singkong
tersebut telah dibantu oleh dua orang karyawan yang membantu proses
produksi. Selain itu, Pemkot Depok juga turut memberikan bantuan,
seperti dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang
memberikan pelatihan kewirausahaan, keuangan, kemasan dan pemasaran
secara online. Berkat bantuan Disperindag tersebut, label halal sudah
diraih produk ini.
“Saat ini yang sedang saya urus yaitu
PIRT yang akan diproses oleh Dinas Kesehatan. Saya pribadi sangat
terbantu sekali dengan perhatian yang serius dari Pemkot Depok dalam
memajukan pelaku UMKM,” tutup Afandi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan, drg
Hardiono SPBM mengatakan bahwa setiap industri rumah tangga pangan
dianjurkan untuk memiliki Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga berdasarkan keputusan kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan
RI. Tetapi, tidak semua produk olahan makanan bisa mendapat izin PIRT
ini. Beberapa produk yang tidak mendapatkan izin adalah susu dan
olahannya, daging, ikan, unggas, dan hasil olahannya yang memerlukan
proses dan atau penyimpanan beku, pangan kaleng, pangan bayi, minuman
beralkohol, air minum dalam kemasan (AMDK), pangan lain yang wajib
memenuhi persyaratan SNI (tepung terigu), pangan lain yang ditetapkan
oleh Badan POM.
Sumber : https://gitacinta.com/wingko-singkong-niknok-oleh-oleh-khas-depok-yang-legit.htm
0 comments:
Posting Komentar