Sabtu 06 September 2014 Delapan puluh siswa/i sekolah gratis SMA Terbuka 5 Depok mengikuti psikotes yang diadakan di SMAN 5 Depok untuk siswa kelas X . Kedelapan puluh siswa/i tersebut berasal dari TKB Generasi Harapan , TKB Cinangka dan TKB Jabon Mekar . Kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk mengenali potensi para siswa .
Sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki
peranan besar dalam mendukung pembangunan
nasional, maka siswa diharapkan dapat menjadi sumber daya yang berkualitas, tidak hanya cerdas, tapi juga
kreatif, produktif, bermoral luhur, mampu menghadapi berbagai
tuntutan dan tantangan kehidupan yang bermacam ragam serta memiliki
keimanan dan ketaqwaan sesuai agama dan
kepercayaannya masing masing. Kualitas
siswa banyak dipengaruhi oleh lingkungan anak, termasuk
cara pendidikan yang diperoleh mulai dari orang tua, lingkungan serta
gurunya yang sangat berpengaruh besar dalam membentuk kepribadian anak.
Guru memiliki peranan yang sangat besar untuk dapat meningkatkan
kempuan dan kecerdasan para siswa. Hal ini sekaligus merupakan tantangan bagi
guru. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
ditegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Di
Era Globalisasi orang tua dan guru hendaklah dapat mengimbangi proses pendidikan
dengan kebutuhan serta bakat kemampuan siswa yang hakiki. Oleh sebab itu, dalam
usaha mengenal dan menggali potensi anak, sangat diperlukan media pengukuran
untuk mengetahui potensi anak lebih lanjut.
Psikotes merupakan analisa yang dilakukan untuk mengukur aspek individu
secara psikis. Tujuan dari dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengukur
berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan orang secara mental dan
faktor-faktor yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian,
gaya belajar, minat dan bakat, serta inteligensi.
Tujuannya adalah
untuk mengukur Tingkat Kecerdasan Dasar, Bakat, Minat dan Kepribadian siswa
serta Kelanjutan Studi, Mengenali kelemahan dan kelebihan masing-masing aspek
psikologis pada setiap diri siswa, Mengidentifikasi metode pengembangan untuk
meningkatkan potensi siswa, Menelusuri kesalahan belajar dan pengarahan
selanjutnya (Bimbingan Konseling), serta Mengukur kemajuan prestasi sekolah
maupun prestasi umum siswa.
Sedangkan dalam Undang–Undang
Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan khususnya pada pasal 45 disebutkan bahwa:
“Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan yang sehat sehingga peserta didik dapat belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal serta menjadi sumber daya
yang berkualitas”. Pendidikan
di sekolah seyogyanya tidak semata-mata
pemberian ilmu pengetahuan, tetapi secara luas juga dimaksudkan untuk
pembentukan kepribadian, watak dan moral. Sikap dan perilaku guru amat besar
pengaruhnya terhadap suasana pendidikan, sehingga
dapat mendukung perkembangan perilaku dan mental emosional anak, agar mereka
mampu menghadapi tantangan dalam kehidupan dan berkembang menjadi sumber daya
yang berkualitas. Untuk itu guru perlu dibekali berbagai pengetahuan antara lain, ilmu perkembangan psikologi anak didik, pengetahuan dan keterampilan guru dalam mendidik juga harus disesuaikan dengan kebutuhan remaja
tersebut.
Pemeriksaan
yang menggunakan prinsip-prinsip psikologi untuk mengukur potensi psikologis
seseorang (mental ability) dikaitkan dengan Kriteria tertentu. Psikotes adalah
tes yang dilakukan untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes ini dapat
berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi
untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang. Tujuan
dari dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengukur berbagai kemungkinan atas
bermacam kemampuan orang secara mental dan factor-faktor yang mendukungnya,
termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, dan intelegensi. Jadi
sederhananya, psikotes adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui gambaran seseorang mulai dari kemampuan kognitifnya, kondisi
emosinya, kecenderungan-kecenderungan sikap dan hal-hal yang mempengaruhi
kecenderungan tersebut. Jadi dalam psikotes, kemampuan yang diukur tidak melulu
terkait dengan IQ seseorang. Selain tes IQ ada juga tes kepribadian. Dari
integrasi tes-tes tersebut, maka akan diperoleh gambaran mengenai orang yang
dites dan diharapkan dapat memberikan masukan dalam menentukan berbagai macam
kebijakan pendidikan. Kegunaan psikotes untuk mengetahui potensi psikologis
seseorang (kecerdasan, stabilitas emosi, sosiabilitas, sikap kerja atau
kecenderungan-kecenderungan lainnya) dalam menghadapi suatu situasi/pekerjaan.
Tujuan nya adalah
· Mengukur Tingkat Kecerdasan Dasar, Bakat, Minat
dan Kepribadian siswa serta Kelanjutan Studi
·
Mengenali kelemahan dan kelebihan masing-masing
aspek psikologis pada setiap diri siswa
·
Mengidentifikasi metode pengembangan untuk
meningkatkan potensi siswa
·
Menelusuri kesalahan belajar dan pengarahan
selanjutnya (Bimbingan Konseling)
·
Mengukur kemajuan prestasi sekolah maupun
prestasi umum
·
Melengkapi data agar lebih akurat untuk sekolah/
guru pembimbing dan orang tua
·
Membantu siswa dalam memilih sekolah lanjutan.